Minggu, 07 Maret 2010

Cinta untuk kau

Kau.. kau yang selalu membuatku bahagia, kau selalu membuatku tersenyum, kau selalu memberikan perhatian . kau selalu sabar membantuku untuk bangkit kembali, kau selalu sabar menghadapi sikap-sikap burukku. Kaulah cintaku, cinta yang selalu ada dalam hatiku dan ku simpan rapat-rapat. Mungkin hanya ini yang bisa menggambarkan perasaanku saat ini.

Aku titha, hari ini aku telah menemukan seorang yang selama ini aku cari, aku menemukan cinta yang tak kudapat selama ini, cinta yang selalu aku impikan. Ternyata aku temukan pada dirinya, Dony. Dony selalu menemaniku. Tapi saat aku menemukan sosok yang selama ini aku cari, aku mendapatkan masalah, masalah yang aku buat sendiri. Rasanya aku sangat bingung, tapi dy tetap ada untuk meyakinkanku dan menemaniku disaat aku membutuhkan seseorang disisiku.

Hari ini adalah hari terakhirku di Jakarta, karena aku harus pindah keluar kota. Aku meminta Dony untuk bertemu hari ini ditaman. Sampai saat ini Dony tidak pernah menyampaikan perasaanya. Karena itu, akulah yang ingin berinisiatif untuk menyampaikan perasaanku. Sesampainya ditaman, aku melihat Dony sedang menungguku. “Dony, udah lama yah nungguin aku?”. “Ga kok, blum lama” jawab Dony. Setelah itu aku duduk dan terdiam, aku bingung harus memulai darimana, aku sungguh bingung. Tidak lama aku mulai berbicara. “Aku minta maaf kalau aku salah ngomong, tapi ini penting buat aku ungkapin” sambil memberikan kenang- kenangan yang sengaja kusiapkan untuknya dan didalamnya aku selipkan tulisan yang berisi tentang isi hatiku. Aku langsung pulang, aku tak bisa tahan berlama-lama disana, karena aku tak sanggup melihatnya lagi hatiku terluka. Dalam perjalanan menuju rumah aku mendapat pesan singkat. Ternyata dari Dony, “maaf , aku gak bisa karena aku hanya menganggapmu sahabat, kita berbeda, kita hanya bisa jadi sahabat. Yah perbedaan, itu alas an yang dia berikan, sebesar apakah perbedaan itu? Aku tak bisa mengerti apa yang membuatku berbeda dengannya. Maaf, aku telah salah menilai perhatianmu. Semoga kamu bisa mendapakanya yag jauh lebih baik dari aku. Sekarang aku sudah tahu semua isi hati Dony. Jadi, aku bisa berangkat dengan tenang. Aku yakin ini jalan terbaik yang telah ditentukan Tuhan kepadaku. Tidak mungkin kita menjalani suatu hubungan jika terlalu banyak perbedaan.

Setelah itu aku berangkat ke bandara, perpisahan dengan keluargaku sangat membuatku sedih, tapi aku harus tetap berangkat. Setelah 1 jam duduk diatas pesawat akhirnya aku tiba di di makasar. Senang rasanya bisa mendatangi kota Makasar, tapi aku sangat lelah dengan perjalanan ini.

Setelah beristirahat aku mandi dan bersiap siap ke gereja,aku tak pernah menduga akan bertemu dengan seseorang yang mendebarkan hatiku. Di gereja ini, kami berkenalan. Sama sepertiku dia juga baru dikota makasar. “ Hai, namaku steve” dia memperkenalkan dirinya. Aku termangu melihatnya. “ Kok ngelamun, kenapa?” Lamunanku buyar seketika. “Oh, nggak papa kok, aku titha.” Aku berdalih. Dari sinilah kami mulai mengenal pribadi kami masing-masing. Bagiku Nathan cukup menyenangkan, walau kadang-kadang menyebalkan. Kami mempunyai hobi yang sama. Walau begitu ternyata aku memendam perasaan terhadap dirinya, perasaan itupun tumbuh dengan cepat. Tapi sayangnya, harapanku punah seketika mengetahui bahwa Nathan mempunyai trauma ketika orangtuanya berpisah, dia takut kegagalan yang dialami kedua orangtuanya akan dia alami juga. Mungkin pertemanan ini cukup bagi kita berdua.

0 komentar: